Code Context <ul class="breadcrumb top10 bottom10 float-right">
<li class="breadcrumb-item"><a href="#<?php //echo $this->html->url('/')?>"><?php echo $menuutama['Menu']['title_id']?></a></li>
$viewFile = '/var/www/vhosts/adarominerals.id/httpdocs/app/View/Pages/view.ctp'
$dataForView = array(
'var' => array(),
'menu' => array(
'Menu' => array(
'id' => '30',
'parent_id' => null,
'lft' => '19',
'rght' => '20',
'title_id' => 'Bisnis Kami',
'title_eng' => 'our business',
'icon' => '',
'image' => null,
'url' => '/pages/view/bisnis-kami.html',
'target' => '0',
'ordering' => '0',
'created' => '2021-08-25 20:57:28',
'modified' => '2021-08-26 07:59:09'
)
),
'menuutama' => array(),
'urlName' => 'bisnis-kami.html',
'staticPage' => array(
'StaticPage' => array(
'id' => '20',
'page_name' => 'Bisnis Kami',
'url_name' => 'bisnis-kami.html',
'page_content' => '<p>PT Adaro Minerals Indonesia Tbk didirikan untuk menjadi pusat bisnis aset mineral non batu bara dalam aspirasi membangun Adaro yang lebih besar dan lebih hijau. Adaro Minerals Indonesia memiliki beberapa perusahaan anak dengan bisnis pertambangan batu bara metalurgi selain perusahaan anak lainnya yang didirikan untuk menjalankan bisnis mineral dan pengolahan mineral.</p>
<p>Perusahaan anak Adaro Minerals Indonesia di bidang pertambangan batu bara metalurgi memproduksi batu bara kokas keras (HCC) premium, sebagai produsen HCC pertama dan satu-satunya di Indonesia sampai saat ini. HCC adalah bahan penting produksi baja. Produk ini disambut baik konsumen, terutama berkat kandungan abu dan fosfor yang rendah dan vitrinit yang tinggi. Sebagai bagian Grup Adaro, Adaro Minerals Indonesia dan perusahaan-perusahaan anak mendapat dukungan solid dari rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang sampai area <em>stockpile</em> dan <em>transhipment</em>. Adaro Minerals Indonesia juga menyediakan jasa konsultasi kepada perusahaan-perusahaan anak dan menawarkan jasa pertambangan dengan menyewakan fasilitas peremukan yang terletak di area tambang Wara PT Adaro Indonesia (AI), di kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Fasilitas ini dioperasikan sejak tahun 2019 untuk meremukkan dan memindahkan batu bara ke <em>stockpile</em> melalui konveyor berkapasitas 800 ton per jam. Peralatan ini disewakan ke AI dengan target produksi satu juta ton per tahun.</p>
<p>Sementara, perusahaan-perusahaan anak Adaro Minerals Indonesia yang menjalankan bisnis pengolahan mineral sedang menyiapkan pembangunan smelter aluminium di kawasan industri hijau terbesar dunia di Kalimantan Utara. Bisnis ini akan menjadi bagian penting hilirisasi Indonesia ke ekonomi hijau.</p>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/buat%20img%20web-page-005%20%285%29.jpg" style="width: 1000px; height: 964px;" /></p>
<p><u><strong>Batu Bara Metalurgi</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia menjalankan aktivitas pertambangan batu bara metalurgi melalui lima perusahaan anak, yang masing-masing memegang PKP2B dengan Pemerintah RI. Secara gabungan, PKP2B ini meliputi area seluas 146.579 ha dengan total cadangan batu bara 165,4 juta ton dan sumber daya batu bara 975,0 juta ton per Desember 2022. Sumber daya dan cadangan yang besar ini memposisikan AMI sebagai salah satu proyek <em>greenfield</em> batu bara metalurgi terbesar di dunia.</p>
<p>Jenis batu bara metalurgi yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebagai berikut:</p>
<ul>
<li><em>Hard coking coal </em>(HCC)
<p>Batu bara HCC merupakan cadangan mayoritas yang dimiliki oleh Perseroan. Batu bara HCC milik Perseroan memiliki kadar abu dan fosfor rendah, kandungan zat terbang (<em>volatile matter</em>) yang sedang hingga tinggi dan kandungan sulfur rendah hingga moderat. Batu bara HCC memiliki nilai pakai (<em>value-in-use</em>) yang tinggi dibandingkan dengan jenis batu bara lainnya.</p>
</li>
<li><em>Semi Hard coking coal </em>(SHCC)
<p><em>Semi hard coking coal</em> memiliki nilai RoMax yang berbeda dengan HCC. Jika dilihat dari kekuatan kokas yang dihasilkan, SHCC menghasilkan kekuatan kokas yang lebih rendah dibandingkan dengan HCC sehingga nilai pakainya (<em>value-in-use</em>) cenderung lebih rendah dari HCC.</p>
</li>
<li><em>Green Coal </em>(GC)
<p><em>Green coal</em> merupakan batu bara yang ditemui pada lokasi PKP2B miliki Perseroan dengan nilai <em>Crucible Swelling Number</em> (CSN) yang lebih rendah dibandingkan dengan HCC dan SHCC. Berdasarkan karakteristik dan kualitasnya, <em>Green coal</em> terdiri atas <em>Semi Soft Coking Coal</em> dan Pulverized Coal Injection.</p>
<ul>
<li><em>Semi soft coking coal </em>(SSCC)
<p>SSCC merupakan batu bara kokas dengan kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan HCC. Batu bara SSCC perseroan memiliki kandungan abu rendah, kandungan zat terbang (<em>volatile matter</em>) dan kandungan sulfur moderat. Batu bara SSCC digunakan juga dalam industri pengolahan baja sebagai pencampur dengan batu bara HCC.</p>
</li>
<li><em>Pulverized Coal Injection </em>(PCI)
<p>PCI digunakan dalam proses pembuatan besi baja, proses sintering, peleburan (<em>smelting</em>), dan untuk diinjeksikan ke dalam tungku untuk mengurangi penggunaan kokas.</p>
</li>
</ul>
</li>
</ul>
<table class="table">
<tbody>
<tr>
<td>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picture1batu.png" style="max-width: 100%;" /></p>
<p><em>Metallurgical coal</em></p>
</td>
<td>
<p><em><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picturekokas.png" style="max-width: 100%;" /></em></p>
<p><em>Kokas</em></p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p><strong> </strong></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan batu bara di lima wilayah PKP2B berdasarkan pemutakhiran laporan estimasi sumber daya dan cadangan batu bara yang dilakukan pada bulan Agustus 2021 dengan menggunakan kaidah-kaidah dalam Kode JORC 2012. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai ekonomi berkelanjutan dan kontribusi kepada negara melalui operasinya.</p>
<p>Sumber daya batu bara Perseroan diklasifikasikan dalam Sumber Daya Terukur (<em>Measured</em>), Tertunjuk (<em>Indicated</em>), dan Tereka (<em>Inferred</em>) dalam tabel berikut ini:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">Perusahaan/Lokasi</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Sumber daya</p>
<p style="text-align: center;">Batubara (juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Terukur<br />
(juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Tertunjuk<br />
(juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Tereka<br />
(juta ton)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">3,8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">93,0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">86,7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,2</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">7,3</td>
<td style="text-align: right;">6,8</td>
<td style="text-align: right;">0,5</td>
<td style="text-align: right;">0,0</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Juloi North West</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">629,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">269,6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360,3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">174,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">60,4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">57,8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">56,4</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">50,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">24,7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">19,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,9</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">15,0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2,0</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">975,0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">188,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">425,8</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p> </p>
<p>Informasi berikut adalah estimasi cadangan batu bara Perseroan yang diklasifikasikan dalam Cadangan Terbukti (<em>Proved</em>) dan Terkira (<em>Probable</em>) ditampilkan dalam tabel berikut ini:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">Perusahaan/Lokasi</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Cadangan<br />
batubara (juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Terbukti<br />
(juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Terkira<br />
(juta ton)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,03</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">77,6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">73,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4,3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">6,7</td>
<td style="text-align: right;">6,3</td>
<td style="text-align: right;">0,4</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55,5</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17,7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17,7</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5,6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5,6</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">165,4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">81,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">83,5</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p><strong> </strong></p>
<p><u><strong>Aluminium</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia juga sedang menangkap peluang dari pengembangan ekonomi hijau dan arahan pemerintah ke hilirisasi pengolahan melalui proyek smelter aluminium di kawasan industri di Kalimantan Utara. Smelter ini ditargetkan untuk terbagi menjadi tiga fase yang masing-masing berkapasitas 500.000 ton per tahun, dengan estimasi operasional tahap pertama di tahun 2025.</p>
<p>Perusahaan berencana untuk terus meningkatkan bisnis mineral hijau dan sedang melihat peluang hilir maupun hulu terkait ekosistem baterai.</p>
<p> </p>
<p> </p>
',
'page_title' => 'Bisnis Kami',
'created' => '2021-08-26 06:59:10',
'modified' => '2023-06-20 16:23:34',
'page_content_eng' => '<p>PT Adaro Minerals Indonesia Tbk was established to be the center of Adaro’s non-coal mineral assets within the aspiration to build a bigger and greener Adaro. Adaro Minerals Indonesia has several subsidiaries conducting metallurgical coal mining operations in addition to several subsidiaries established to carry out operations in minerals and mineral processing businesses.</p>
<p>Adaro Minerals Indonesia’s subsidiaries in metallurgical coal mining operations produce premium hard coking coal (HCC), as the first and the only HCC producer in Indonesia to date. HCC is an essential material for steel production. This product has been warmly welcomed by the customers, particularly due to its low ash content, low phosphorous content, and high vitrinite content. As a part of the Adaro Group, Adaro Minerals Indonesia and its subsidiaries enjoy the solid support of the integrated supply chain from the mine to the stockpile and the transshipment area. Adaro Minerals Indonesia also provides consultation services to the subsidiaries and offers mining services by leasing the crushing plant, located in PT Adaro Indonesia (AI)’s mine area in Wara, Tabalong regency, South Kalimantan province. The plant has been in operations since 2019 to crush and transfer coal to the stockpile through a conveyor of 800 ton per hour capacity. This equipment is currently leased to AI with the production target of one million tonnes per year.</p>
<p>Meanwhile, subsidiaries of Adaro Minerals Indonesia in charge of its mineral processing business is preparing to build an aluminum smelter in the world’s largest green industrial park in North Kalimantan. This business will be an important part of Indonesia’s downstream initiatives for green economy.</p>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/buat%20img%20web-page-005%20%283%29.jpg" style="width: 1000px; height: 1015px;" /></p>
<p><u><strong>Metallurgical Coal</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia conducts metallurgical coal mining activities through its five subsidiaries, each holding a Coal Contract of Work (CCoW) with the Indonesian Government. Collectively, these CCoWs stretch over an area of 146,579 ha with total coal reserves of 165.4 Mt and total coal resources of 975.0 Mt as of December 2022. These vast resources and reserves establish Adaro Minerals Indonesia’s position as one of the largest greenfield metallurgical coal projects globally.</p>
<p>The types of metallurgical coal owned by the Company are as follows:</p>
<ul>
<li>Hard coking coal (HCC)
<p>HCC coal is the majority reserve owned by the Company. The Company's HCC coal has low ash and phosphorus content, moderate to high volatile matter content and low to moderate sulfur content. HCC coal has a high value-in-use compared to other types of coal.</p>
</li>
<li>Semi Hard coking coal (SHCC)
<p>Semi hard coking coal has a different RoMax value from HCC. When viewed from the strength of the coke produced, SHCC produces a lower coke strength than HCC so that its value-in-use tends to be lower than HCC.</p>
</li>
<li>Green Coal (GC)
<p>Green coal is coal found in the CCOWs’ locations owned by the Company with a lower Crucible Swelling Number (CSN) value compared to HCC and SHCC. Based on the characteristics and quality, Green coal consists of Semi Soft Coking Coal and Pulverized Coal Injection.</p>
</li>
<li>Semi soft coking coal (SSCC)
<p>SSCC is coking coal with lower quality than HCC. The company's SSCC coal has a low ash content, volatile matter content and moderate sulfur content. SSCC coal is also used in the steel processing industry as a mixer with HCC coal.</p>
</li>
<li>Pulverized Coal Injection (PCI)
<p>PCI is used in steelmaking, sintering, smelting, and for injection into furnaces to reduce coke use.</p>
</li>
</ul>
<table class="table">
<tbody>
<tr>
<td>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picture1batu.png" style="max-width: 100%;" /></p>
<p><em>Metallurgical coal</em></p>
</td>
<td>
<p><em><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picturekokas.png" style="max-width: 100%;" /></em></p>
<p><em>Coking</em></p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p>Adaro Minerals Indonesia has coal resources and reserves in five CCOW areas based on the updated coal resources and reserves estimation report carried out in August 2021 using the rules in the 2012 JORC Code. This indicates that the Company is able to create sustainable economic performance and contribute to the country through its operations.</p>
<p>The Company’s coal resources classified into Measured, Indicated, and Inferred Resources are presented in the following<br />
table:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">CCOW/Location</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Coal Resources<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Measured<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Indicated<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Inferred<br />
(million tonnes)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">3.8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">93.0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">86.7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.2</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">7.3</td>
<td style="text-align: right;">6.8</td>
<td style="text-align: right;">0.5</td>
<td style="text-align: right;">0.0</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Juloi North West</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">629.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">269.6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360.3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">174.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">60.4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">57.8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">56.4</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">50.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">24.7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">19.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.9</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">15.0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2.0</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">975.0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">188.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">425.8</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p> </p>
<p>The following information is the Company's estimated coal reserves classified in Proved and Probable are shown in the following table:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">Operating Company/Project</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Coal Reserves (million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Proved<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Probable<br />
(million tonnes)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.03</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">77.6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">73.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4.3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">6.7</td>
<td style="text-align: right;">6.3</td>
<td style="text-align: right;">0.4</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55.5</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17.7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17.7</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5.6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5.6</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">165.4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">81.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">83.5</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p> </p>
<p><u><strong>Aluminium</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia is also seizing opportunity from the advent of green economy and government’s direction to push downstream processing through an aluminium smelter project in the industrial park in North Kalimantan. The smelter is targeted to be split into three phases of 500,000 tpa each, with estimated initial phase of the commercial operation in 2025.</p>
<p>The Company plans to continue grow its business in green minerals and is assessing opportunities both in the downstream and upstream related to the battery ecosystem.</p>
',
'page_title_eng' => 'Our Business ',
'image' => '',
'short_content' => '',
'short_content_eng' => '',
'caption_image' => '',
'caption_image_eng' => ''
)
)
)
$var = array()
$menu = array(
'Menu' => array(
'id' => '30',
'parent_id' => null,
'lft' => '19',
'rght' => '20',
'title_id' => 'Bisnis Kami',
'title_eng' => 'our business',
'icon' => '',
'image' => null,
'url' => '/pages/view/bisnis-kami.html',
'target' => '0',
'ordering' => '0',
'created' => '2021-08-25 20:57:28',
'modified' => '2021-08-26 07:59:09'
)
)
$menuutama = array()
$urlName = 'bisnis-kami.html'
$staticPage = array(
'StaticPage' => array(
'id' => '20',
'page_name' => 'Bisnis Kami',
'url_name' => 'bisnis-kami.html',
'page_content' => '<p>PT Adaro Minerals Indonesia Tbk didirikan untuk menjadi pusat bisnis aset mineral non batu bara dalam aspirasi membangun Adaro yang lebih besar dan lebih hijau. Adaro Minerals Indonesia memiliki beberapa perusahaan anak dengan bisnis pertambangan batu bara metalurgi selain perusahaan anak lainnya yang didirikan untuk menjalankan bisnis mineral dan pengolahan mineral.</p>
<p>Perusahaan anak Adaro Minerals Indonesia di bidang pertambangan batu bara metalurgi memproduksi batu bara kokas keras (HCC) premium, sebagai produsen HCC pertama dan satu-satunya di Indonesia sampai saat ini. HCC adalah bahan penting produksi baja. Produk ini disambut baik konsumen, terutama berkat kandungan abu dan fosfor yang rendah dan vitrinit yang tinggi. Sebagai bagian Grup Adaro, Adaro Minerals Indonesia dan perusahaan-perusahaan anak mendapat dukungan solid dari rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang sampai area <em>stockpile</em> dan <em>transhipment</em>. Adaro Minerals Indonesia juga menyediakan jasa konsultasi kepada perusahaan-perusahaan anak dan menawarkan jasa pertambangan dengan menyewakan fasilitas peremukan yang terletak di area tambang Wara PT Adaro Indonesia (AI), di kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Fasilitas ini dioperasikan sejak tahun 2019 untuk meremukkan dan memindahkan batu bara ke <em>stockpile</em> melalui konveyor berkapasitas 800 ton per jam. Peralatan ini disewakan ke AI dengan target produksi satu juta ton per tahun.</p>
<p>Sementara, perusahaan-perusahaan anak Adaro Minerals Indonesia yang menjalankan bisnis pengolahan mineral sedang menyiapkan pembangunan smelter aluminium di kawasan industri hijau terbesar dunia di Kalimantan Utara. Bisnis ini akan menjadi bagian penting hilirisasi Indonesia ke ekonomi hijau.</p>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/buat%20img%20web-page-005%20%285%29.jpg" style="width: 1000px; height: 964px;" /></p>
<p><u><strong>Batu Bara Metalurgi</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia menjalankan aktivitas pertambangan batu bara metalurgi melalui lima perusahaan anak, yang masing-masing memegang PKP2B dengan Pemerintah RI. Secara gabungan, PKP2B ini meliputi area seluas 146.579 ha dengan total cadangan batu bara 165,4 juta ton dan sumber daya batu bara 975,0 juta ton per Desember 2022. Sumber daya dan cadangan yang besar ini memposisikan AMI sebagai salah satu proyek <em>greenfield</em> batu bara metalurgi terbesar di dunia.</p>
<p>Jenis batu bara metalurgi yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebagai berikut:</p>
<ul>
<li><em>Hard coking coal </em>(HCC)
<p>Batu bara HCC merupakan cadangan mayoritas yang dimiliki oleh Perseroan. Batu bara HCC milik Perseroan memiliki kadar abu dan fosfor rendah, kandungan zat terbang (<em>volatile matter</em>) yang sedang hingga tinggi dan kandungan sulfur rendah hingga moderat. Batu bara HCC memiliki nilai pakai (<em>value-in-use</em>) yang tinggi dibandingkan dengan jenis batu bara lainnya.</p>
</li>
<li><em>Semi Hard coking coal </em>(SHCC)
<p><em>Semi hard coking coal</em> memiliki nilai RoMax yang berbeda dengan HCC. Jika dilihat dari kekuatan kokas yang dihasilkan, SHCC menghasilkan kekuatan kokas yang lebih rendah dibandingkan dengan HCC sehingga nilai pakainya (<em>value-in-use</em>) cenderung lebih rendah dari HCC.</p>
</li>
<li><em>Green Coal </em>(GC)
<p><em>Green coal</em> merupakan batu bara yang ditemui pada lokasi PKP2B miliki Perseroan dengan nilai <em>Crucible Swelling Number</em> (CSN) yang lebih rendah dibandingkan dengan HCC dan SHCC. Berdasarkan karakteristik dan kualitasnya, <em>Green coal</em> terdiri atas <em>Semi Soft Coking Coal</em> dan Pulverized Coal Injection.</p>
<ul>
<li><em>Semi soft coking coal </em>(SSCC)
<p>SSCC merupakan batu bara kokas dengan kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan HCC. Batu bara SSCC perseroan memiliki kandungan abu rendah, kandungan zat terbang (<em>volatile matter</em>) dan kandungan sulfur moderat. Batu bara SSCC digunakan juga dalam industri pengolahan baja sebagai pencampur dengan batu bara HCC.</p>
</li>
<li><em>Pulverized Coal Injection </em>(PCI)
<p>PCI digunakan dalam proses pembuatan besi baja, proses sintering, peleburan (<em>smelting</em>), dan untuk diinjeksikan ke dalam tungku untuk mengurangi penggunaan kokas.</p>
</li>
</ul>
</li>
</ul>
<table class="table">
<tbody>
<tr>
<td>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picture1batu.png" style="max-width: 100%;" /></p>
<p><em>Metallurgical coal</em></p>
</td>
<td>
<p><em><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picturekokas.png" style="max-width: 100%;" /></em></p>
<p><em>Kokas</em></p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p><strong> </strong></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan batu bara di lima wilayah PKP2B berdasarkan pemutakhiran laporan estimasi sumber daya dan cadangan batu bara yang dilakukan pada bulan Agustus 2021 dengan menggunakan kaidah-kaidah dalam Kode JORC 2012. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai ekonomi berkelanjutan dan kontribusi kepada negara melalui operasinya.</p>
<p>Sumber daya batu bara Perseroan diklasifikasikan dalam Sumber Daya Terukur (<em>Measured</em>), Tertunjuk (<em>Indicated</em>), dan Tereka (<em>Inferred</em>) dalam tabel berikut ini:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">Perusahaan/Lokasi</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Sumber daya</p>
<p style="text-align: center;">Batubara (juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Terukur<br />
(juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Tertunjuk<br />
(juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Tereka<br />
(juta ton)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">3,8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">93,0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">86,7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,2</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">7,3</td>
<td style="text-align: right;">6,8</td>
<td style="text-align: right;">0,5</td>
<td style="text-align: right;">0,0</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Juloi North West</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">629,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">269,6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360,3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">174,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">60,4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">57,8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">56,4</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">50,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">24,7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">19,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,9</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">15,0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2,0</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">975,0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">188,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">425,8</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p> </p>
<p>Informasi berikut adalah estimasi cadangan batu bara Perseroan yang diklasifikasikan dalam Cadangan Terbukti (<em>Proved</em>) dan Terkira (<em>Probable</em>) ditampilkan dalam tabel berikut ini:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">Perusahaan/Lokasi</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Cadangan<br />
batubara (juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Terbukti<br />
(juta ton)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Terkira<br />
(juta ton)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0,03</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">77,6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">73,3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4,3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">6,7</td>
<td style="text-align: right;">6,3</td>
<td style="text-align: right;">0,4</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55,5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55,5</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17,7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17,7</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5,6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5,6</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">165,4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">81,9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">83,5</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p><strong> </strong></p>
<p><u><strong>Aluminium</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia juga sedang menangkap peluang dari pengembangan ekonomi hijau dan arahan pemerintah ke hilirisasi pengolahan melalui proyek smelter aluminium di kawasan industri di Kalimantan Utara. Smelter ini ditargetkan untuk terbagi menjadi tiga fase yang masing-masing berkapasitas 500.000 ton per tahun, dengan estimasi operasional tahap pertama di tahun 2025.</p>
<p>Perusahaan berencana untuk terus meningkatkan bisnis mineral hijau dan sedang melihat peluang hilir maupun hulu terkait ekosistem baterai.</p>
<p> </p>
<p> </p>
',
'page_title' => 'Bisnis Kami',
'created' => '2021-08-26 06:59:10',
'modified' => '2023-06-20 16:23:34',
'page_content_eng' => '<p>PT Adaro Minerals Indonesia Tbk was established to be the center of Adaro’s non-coal mineral assets within the aspiration to build a bigger and greener Adaro. Adaro Minerals Indonesia has several subsidiaries conducting metallurgical coal mining operations in addition to several subsidiaries established to carry out operations in minerals and mineral processing businesses.</p>
<p>Adaro Minerals Indonesia’s subsidiaries in metallurgical coal mining operations produce premium hard coking coal (HCC), as the first and the only HCC producer in Indonesia to date. HCC is an essential material for steel production. This product has been warmly welcomed by the customers, particularly due to its low ash content, low phosphorous content, and high vitrinite content. As a part of the Adaro Group, Adaro Minerals Indonesia and its subsidiaries enjoy the solid support of the integrated supply chain from the mine to the stockpile and the transshipment area. Adaro Minerals Indonesia also provides consultation services to the subsidiaries and offers mining services by leasing the crushing plant, located in PT Adaro Indonesia (AI)’s mine area in Wara, Tabalong regency, South Kalimantan province. The plant has been in operations since 2019 to crush and transfer coal to the stockpile through a conveyor of 800 ton per hour capacity. This equipment is currently leased to AI with the production target of one million tonnes per year.</p>
<p>Meanwhile, subsidiaries of Adaro Minerals Indonesia in charge of its mineral processing business is preparing to build an aluminum smelter in the world’s largest green industrial park in North Kalimantan. This business will be an important part of Indonesia’s downstream initiatives for green economy.</p>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/buat%20img%20web-page-005%20%283%29.jpg" style="width: 1000px; height: 1015px;" /></p>
<p><u><strong>Metallurgical Coal</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia conducts metallurgical coal mining activities through its five subsidiaries, each holding a Coal Contract of Work (CCoW) with the Indonesian Government. Collectively, these CCoWs stretch over an area of 146,579 ha with total coal reserves of 165.4 Mt and total coal resources of 975.0 Mt as of December 2022. These vast resources and reserves establish Adaro Minerals Indonesia’s position as one of the largest greenfield metallurgical coal projects globally.</p>
<p>The types of metallurgical coal owned by the Company are as follows:</p>
<ul>
<li>Hard coking coal (HCC)
<p>HCC coal is the majority reserve owned by the Company. The Company's HCC coal has low ash and phosphorus content, moderate to high volatile matter content and low to moderate sulfur content. HCC coal has a high value-in-use compared to other types of coal.</p>
</li>
<li>Semi Hard coking coal (SHCC)
<p>Semi hard coking coal has a different RoMax value from HCC. When viewed from the strength of the coke produced, SHCC produces a lower coke strength than HCC so that its value-in-use tends to be lower than HCC.</p>
</li>
<li>Green Coal (GC)
<p>Green coal is coal found in the CCOWs’ locations owned by the Company with a lower Crucible Swelling Number (CSN) value compared to HCC and SHCC. Based on the characteristics and quality, Green coal consists of Semi Soft Coking Coal and Pulverized Coal Injection.</p>
</li>
<li>Semi soft coking coal (SSCC)
<p>SSCC is coking coal with lower quality than HCC. The company's SSCC coal has a low ash content, volatile matter content and moderate sulfur content. SSCC coal is also used in the steel processing industry as a mixer with HCC coal.</p>
</li>
<li>Pulverized Coal Injection (PCI)
<p>PCI is used in steelmaking, sintering, smelting, and for injection into furnaces to reduce coke use.</p>
</li>
</ul>
<table class="table">
<tbody>
<tr>
<td>
<p><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picture1batu.png" style="max-width: 100%;" /></p>
<p><em>Metallurgical coal</em></p>
</td>
<td>
<p><em><img alt="" src="/app/webroot/upload/images/Picturekokas.png" style="max-width: 100%;" /></em></p>
<p><em>Coking</em></p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p>Adaro Minerals Indonesia has coal resources and reserves in five CCOW areas based on the updated coal resources and reserves estimation report carried out in August 2021 using the rules in the 2012 JORC Code. This indicates that the Company is able to create sustainable economic performance and contribute to the country through its operations.</p>
<p>The Company’s coal resources classified into Measured, Indicated, and Inferred Resources are presented in the following<br />
table:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">CCOW/Location</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Coal Resources<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Measured<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Indicated<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Inferred<br />
(million tonnes)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">3.8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">93.0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">86.7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.2</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.1</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">7.3</td>
<td style="text-align: right;">6.8</td>
<td style="text-align: right;">0.5</td>
<td style="text-align: right;">0.0</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Juloi North West</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">629.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">269.6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360.3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">174.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">60.4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">57.8</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">56.4</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">50.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">24.7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">19.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.9</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(metallurgical coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">15.0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">6.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2.0</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">975.0</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">188.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">360.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">425.8</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p> </p>
<p>The following information is the Company's estimated coal reserves classified in Proved and Probable are shown in the following table:</p>
<table class="table table-bordered">
<tbody>
<tr>
<td>
<p style="text-align: center;">Operating Company/Project</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Total Coal Reserves (million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Proved<br />
(million tonnes)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: center;">Probable<br />
(million tonnes)</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Lahai Coal - Haju</strong><br />
(green coal)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">2.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">0.03</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">77.6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">73.3</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">4.3</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td><strong>PT Maruwai Coal - Lampunut</strong><br />
(green coal)</td>
<td style="text-align: right;">6.7</td>
<td style="text-align: right;">6.3</td>
<td style="text-align: right;">0.4</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Juloi Coal - Bumbun</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55.5</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">55.5</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Kalteng Coal - Luon</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17.7</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">-</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">17.7</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p><strong>PT Sumber Barito Coal</strong><br />
(batubara metalurgi)</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5.6</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;"> -</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">5.6</p>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<p>Total</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">165.4</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">81.9</p>
</td>
<td>
<p style="text-align: right;">83.5</p>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<p> </p>
<p><u><strong>Aluminium</strong></u></p>
<p>Adaro Minerals Indonesia is also seizing opportunity from the advent of green economy and government’s direction to push downstream processing through an aluminium smelter project in the industrial park in North Kalimantan. The smelter is targeted to be split into three phases of 500,000 tpa each, with estimated initial phase of the commercial operation in 2025.</p>
<p>The Company plans to continue grow its business in green minerals and is assessing opportunities both in the downstream and upstream related to the battery ecosystem.</p>
',
'page_title_eng' => 'Our Business ',
'image' => '',
'short_content' => '',
'short_content_eng' => '',
'caption_image' => '',
'caption_image_eng' => ''
)
)
$backgroundheader = array(
(int) 0 => array(
'Slide' => array(
'id' => '5',
'group' => 'bisnis-kami.html',
'title' => '',
'title_eng' => '',
'teks' => '',
'teks_eng' => '',
'image' => 'Adaro-Minerals-Our-Business.jpg',
'url' => '',
'urutan' => '1',
'published' => true,
'image_eng' => 'Adaro-Minerals-Our-Business.jpg'
)
)
)
$urlimage = '/files/slide/image/5/Adaro-Minerals-Our-Business.jpg'
include - APP/View/Pages/view.ctp, line 18
View::_evaluate() - CORE/Cake/View/View.php, line 971
View::_render() - CORE/Cake/View/View.php, line 933
View::render() - CORE/Cake/View/View.php, line 473
Controller::render() - CORE/Cake/Controller/Controller.php, line 968
Dispatcher::_invoke() - CORE/Cake/Routing/Dispatcher.php, line 200
Dispatcher::dispatch() - CORE/Cake/Routing/Dispatcher.php, line 167
[main] - APP/webroot/index.php, line 117